SEBATAS DOA
: ibu
Masihkah nafas kita sama
melafadzkan nama-nama kepada sunyi atau dinihari yang terjaga
hening, hembusan angin menyuarakan dingin dedaun gugur, serupa bait-bait usia merapat ke
tanah, semuanya luruh tersita kata-kata
Kau menjelma rahim dalam penaku,melahirkan anak-anak do'a pada lembar demi lembar catatanku yang menjadikannya bisu
dan aku menguapkannya begitu saja,seperti juga rindu tetesannya tak sampai mengikis batu yang selalu
mengeras dalam benakku
Jangan dulu pergi atau menjauh,aku masih butuh gemercik subuh yang kau timba di sumur belakang
meski kerap terlewat, ada satu, dua ayat sempat kubermunajat
AksaraHati
Ono Tksh
230512
Tidak ada komentar:
Posting Komentar