Sabtu, 28 Desember 2013

HUJAN SENJA

HUJAN SENJA

senja dan hujan
serupa kita duduk bersebelahan
cahaya yang dipadamkan, basah yang tak terelakkan
terlalu pagi untuk sebuah kepulangan
atau basa-basi berpamitan
begitu dingin menyimpan percakapan

katakanlah kau senja
redup dan rona pertemuan pertama
masih di gerimis yang sama
aku hilang kata terpukau rerintiknya
saat-saat kau memejamkan mata
dan lirih menasbihkannya

katakanlah kau senja
yang menggenangi mata
lewat remang cerita
biarlah kurapal doa-doa
hingga malam-malam yang basah mengekalkannya

ầќšầяầ  ђầŤî
ốñố  Ťќšђ
jќŤ 1213






Minggu, 22 Desember 2013

MERINDUMU

MERINDUMU

Sebentar lagi kau pecah di dada
pijarkan merahnya ranum cahaya
nungkin senja, dinihari atau subuh yang terjaga
meski luap lirih terbata
tanpa pupur bersolek kata

Lebih dalam mengenal
tangan kiriku dapat kau cekal
dan menyelipkan mantra di jemari kanan yang terkepal

"Siapakah kau yang begitu setia berjejal?"

"Aku adalah mutiara doa dari tetes liurmu yang tersedak membatu".

Jun 17, 2011

Senin, 16 Desember 2013

PEREMPUAN HUJAN

PEREMPUAN HUJAN

dengan benang sederhana dari rambutnya yang memudar
perempuan itu sedang asyik menyulam sepi kamar
ketika pucat senja muncul di jendela dengan bahasa yang gemetar
memuntahkan amis darah tubuh camar
dan cacing-cacing yang mulai mekar
menyambut jatuhnya mawar

perempuan itu menekap dadanya, menahan seruan dari dalam tanah yang mendesak keluar

Hey, bersabarlah!
tunggu hujan memberi kabar
hingga dosa-dosa yang angkuh itu tegak di tiang layar

di tadahnya hujan penuh sayang
perlahan diletakkannya kunang-kunang
yang taringnya mencuat aroma kembang
seperti pesan kekasih dari seberang
ia menoleh ke belakang
tiba-tiba semuanya tumpah di atas ranjang

di setiap hujan, mulailah perempuan itu mencari tahu
dari hulu tempat bertemu, di bangku taman, pintu ke pintu hingga di jalan-jalan sepi rindunya memburu
entah kenapa ia lebih suka melepaskan semuanya di bawah pohon randu
kabar yang didengarnya hanyalah ramai orang-orang bergunjing, tentang munculnya perempuan yang asyik mencabuti rambutnya lalu merangkainya menjadi bunga dan kupu-kupu
di waktu hujan di bawah pohon randu

คкรคгค
ђคtเ
๏ภ๏ tкรђ
jkt'13

LOLONGAN ANJING

LOLONGAN ANJING

1/
dari pucatnya rembulan
pada ritmis hujan
aku menyimak merdunya kejatuhan
di bibir jurang gagak menguik pelan
ada suara tertahan, tak dapat lagi ditelan
terjun bebas menembus kegelapan
ruh yang riuh berhamburan kembali pada sang tuan

2/
sayang
jangan lagi isak atau teriak
dupa ini sedang haus menyalak
kepada risalah malam yang tetap tegak
di dada yang tersentak
keharuman arwah merebak

3/
lebih tajam melengking
cermin menjadikan cahayanya lenting
penuh muatan kunang-kunang terpelanting
satu sayatan di kening
bergetaran bibir, retak-retak dan kering
lalu kita kembali menginsyafi hening

คкรคгค
ђคtเ
๏ภ๏ tкรђ