HUJANMU (XI)
Pada malam-malam di matamu
kuselusupkan tubuh ini dalam gemuruh hujanmu
biar saja basah membiru
agar dapat menyirap lebih jauh lagi gigil rindu
meski lirih tak lagi syahdu atau hanya sendu
masih ada geliat yang kukecup dingin di tengkukmu
Pada malam-malam di matamu
kutemukan puisi terbujur dalam dekap tubuh kenangan
sebagian baitnya tampak mulai kehitaman
sebagian yang menyala lebih redup dari harapan
biasnya hanyalah denyut yang sedikit lebih beruntung dari kematian
Janji terbaik tak harus dipercantik oleh kesetiaan menunggui kenangan
selalu ada makna baru yang datang disetiap kehilangan
seperti juga mula pembelajaran, kita mengakrabi pertemuan, nama-nama dan wajah asing keramaian
yang paling menyedihkan dari kesendirian adalah saat sunyi tak dapat lagi mengenali warna dan suara yang melintas di perjalanan
Pada malam-malam di matamu
biarkan kusurup menjelma embun
lalu kita jatuh dan luruh kembali dalam rinaimu yang mengalun
serupa gemercik subuh yang anggun
hingga letupnya hanya ingatan tentang nyala yang unggun
คкรคгค
ђคtเ
๏ภ๏ tкรђ
ןкt 240513
Tidak ada komentar:
Posting Komentar