Rabu, 12 Maret 2014

PENGEMIS

PENGEMIS

1/
Seperti mengingat yang hilang di terik siang, pengemis itu lama terdiam dan telanjang. Tak digubrisnya orang berlalu-lalang, bahkan yang datang menyumbang pakaian, pangan dan uang. Seorang pembesar lewat memberikan mimpi, sontak ia melonjak girang. Sejak itu mimpi, sepanjang hari, bulan dan tahun selalu ditimang-timang sayang.

Tiba-tiba ia sangat berduka, ketika mimpi menjelma tulang. Lalu anjing-anjing gendut milik pembesar itu saling berebut melarikannya ke atas ranjang, sebagian lagi menimbunnya ke dalam gudang.

2/
nanti saja, jika tuan tidak sedang mabuk
pura-pura lupa atau sibuk
jangan samakan dengan jembel busuk
dengung suara kami dapat menggiringmu masuk dan terpuruk
anggap saja nyamuk
sedikit darah dan keringatmu yang kami teguk
tak kan menghalangi tuan menjadi gemuk

3/
Gubuk kardus ini benar-benar nyaman dan kerap menghadirkan mimpi. Seperti subuh tadi, sebelum pasukan siluman yang keluar dari laci pimpinan itu datang menyiramnya dengan api. Aku sedang menikmati
peran sebagai pakar strategi, berbagi kiat mengemis dan menarik simpati. Lalu tuan menangkap, menanamnya sebagai naluri. Mungkin, kelak menjadi kurikulum negeri ini.

Jkt'13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar