Minggu, 22 Desember 2013

MERINDUMU

MERINDUMU

Sebentar lagi kau pecah di dada
pijarkan merahnya ranum cahaya
nungkin senja, dinihari atau subuh yang terjaga
meski luap lirih terbata
tanpa pupur bersolek kata

Lebih dalam mengenal
tangan kiriku dapat kau cekal
dan menyelipkan mantra di jemari kanan yang terkepal

"Siapakah kau yang begitu setia berjejal?"

"Aku adalah mutiara doa dari tetes liurmu yang tersedak membatu".

Jun 17, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar