Senin, 16 September 2013

PEREMPUAN PEMETIK SUNYI

PEREMPUAN PEMETIK SUNYI

Dan...
harapan kembali mengalun, meretas jalan di celah-celah kegelapan
saat sunyi kau gubah menjadi melodi yang kau mainkan penuh perasaan

di setiap pergesekan nadanya, ada rindu yang berhaburan keluar mencari tuannya
sesekali menoleh ke belakang, sekedar memastikan luka telah pusara
lalu kembali berjalan, membiarkan bunga menjadi humus doanya

rembulan temaram ditingkahi senandung satwa malam, turut melapangkan semesta dari mendung yang mulai congkak dan paraunya kicauan gagak
bukan lagi memaknai jejak, tapi terbuka jalan terang setapak mula berpijak

kau sama sepertiku, suara-suara pada cermin bergetaran menjelma kabar
kita pun membiarkannya begitu saja tanpa hingar bingar, hingga ia di puncak nalar

sungguhpun belukar jarak ini telah menorehkan getah pada sunyi yang benalu
kita hanyalah dawai kecil mengeja partitur doa di tubuh waktu, hingga usia titik membatu


คкรคгค  
ђคtเ
๏ภ๏  tкรђ
ןкt 100913

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar