PEREMPUAN PEMETIK SUNYI
Dan...
harapan kembali mengalun, meretas jalan di celah-celah kegelapan
saat sunyi kau gubah menjadi melodi yang kau mainkan penuh perasaan
di setiap pergesekan nadanya, ada rindu yang berhaburan keluar mencari tuannya
sesekali menoleh ke belakang, sekedar memastikan luka telah pusara
lalu kembali berjalan, membiarkan bunga menjadi humus doanya
rembulan temaram ditingkahi senandung satwa malam, turut melapangkan semesta dari mendung yang mulai congkak dan paraunya kicauan gagak
bukan lagi memaknai jejak, tapi terbuka jalan terang setapak mula berpijak
kau sama sepertiku, suara-suara pada cermin bergetaran menjelma kabar
kita pun membiarkannya begitu saja tanpa hingar bingar, hingga ia di puncak nalar
sungguhpun belukar jarak ini telah menorehkan getah pada sunyi yang benalu
kita hanyalah dawai kecil mengeja partitur doa di tubuh waktu, hingga usia titik membatu
คкรคгค
ђคtเ
๏ภ๏ tкรђ
ןкt 100913
Tidak ada komentar:
Posting Komentar