RAJAHMU
ah, di keramaian ini kelebatmu selalu saja menggoda
mencipta ruang segar di tengah kepadatan
sebuah ruang, hanya aku, kau dan harum kenangan
sepanjang jalan tanpa sepatah kata, kita biarkan sunyi bergetaran menjalin percakapannya sendiri-sendiri
kepada hari dan mimpi yang paling puisi
sayang
kenapa tatapmu harus membentur mitos picik dari amsal sempit mereka kaum tetua, hingga kau bersicepat jalan di muka
menepis harapan dan aku yang menggenggam tanya
entahlah, kurasakan jarak semakin jurang
meski kita begitu dekat dan kau terbenam di pangkuan
diammu serupa bakti juga pertanda
kelak, langkahmu selalu dalam koridor mereka
tentang kita
kan kutulis tebal-tebal
biarlah indah tergantung di tempatnya
tanpa harus retak dan jatuh
oleh keinginan menyentuh
070813
Tidak ada komentar:
Posting Komentar