Jumat, 16 Agustus 2013

IBU, HUJANMU PELANGI

IBU, HUJANMU PELANGI

sejak mula tangisan pertama hingga kubersetubuh dosa mengejar pundi-pundi fana
peluhmu tak jua reda mengalirkan makna
tentang cinta, doa dan air mata
yang kau tegakkan dari sebuah pigura 
memuat foto ayah dan cita bersama

serupa wadah
dua tanganmu adalah ceruk, saat mata luput menangkap butiran resah
yang cepat kau suling menjadi embun hikmah
kami hanya tahu dan hirup kemilau basah
usapan sejukmu memantrai langkah
semua yang tercurah bak oase di tandusnya kisah

setabah perigi endapkan rinai
selekas cermin mengukir bayang
kuntum pelangi getah di nadi
menjadikannya sungai mengalir sepanjang kenang

Aksara Hati
Ono Tksh
060811

Tidak ada komentar:

Posting Komentar