Selasa, 02 Juli 2013

HUJANMU (12)

HUJANMU (XII)

Lebih dalam kuterdiam
sebentar saja puisi telah bungkam
di hadapan malam dan sunyi yang tak pernah memejam
lalu hujan menyeretnya jauh-jauh tenggelam
ke dalam cermin, ia semakin muram

Selalu saja memercik lumpur pada rinai yang kuendapkan
meski kali ini sedikit memudar, hitamnya tidak lebih pekat dari kegelapan
yang sungguh-sungguh ditemukan oleh penyesalan
di wujud yang sama, kesepian

Hujan, tulis saja purnama
sisipkan di lembar pesan dari tuanmu yang rahasia
bila esok tiba
puisi bukan lagi bara kata-kata
ia menyerupa mantra dan doa
seperti hujan dan sepi yang berebut cintaNya

人长与人尺人 ㈠人ㄒ工
口ㄇ口 ㄒ长与㈠
了长ㄒ 200613


Tidak ada komentar:

Posting Komentar