Selasa, 25 Maret 2014

PEREMPUAN KABUT

PEREMPUAN KABUT

hujan datang lebih pagi dari puisi
secangkir kopi dan aroma sepi
masih serasa mimpi mendengar suaramu kembali
mengalir lebih deras dan tinggi
seperti juga lengking subuh tadi
menggetarkan nyali, tak mungkin lagi kuberlari

seseorang dalam diriku bersikeras mengingkarimu
ia lebih memilih menutup pintu
menambahkan batu-batu ke dalam tungku
berharap baranya tak lekas abu
mulailah ia mengutuk ingatan tentang telaga biru
malam-malam membeku
leleh anggur dan darah di bibirmu

kulihat wajahmu rembulan
yang sebagian jatuh di deret pinus hutan
nyala yang ditangguhkan
seringai dingin tersamarkan
lirih, pesona dan kebencian
selalu saja kau tempatkan di ketinggian
tentangmu perempuan
seperti kabut yang mengelabui pandangan

คкรคгค  ђคtเ
๏ภ๏  tкรђ
ןкt 010314

Tidak ada komentar:

Posting Komentar