PEREMPUAN KABUT
hujan datang lebih pagi dari puisi
secangkir kopi dan aroma sepi
masih serasa mimpi mendengar suaramu kembali
mengalir lebih deras dan tinggi
seperti juga lengking subuh tadi
menggetarkan nyali, tak mungkin lagi kuberlari
seseorang dalam diriku bersikeras mengingkarimu
ia lebih memilih menutup pintu
menambahkan batu-batu ke dalam tungku
berharap baranya tak lekas abu
mulailah ia mengutuk ingatan tentang telaga biru
malam-malam membeku
leleh anggur dan darah di bibirmu
kulihat wajahmu rembulan
yang sebagian jatuh di deret pinus hutan
nyala yang ditangguhkan
seringai dingin tersamarkan
lirih, pesona dan kebencian
selalu saja kau tempatkan di ketinggian
tentangmu perempuan
seperti kabut yang mengelabui pandangan
คкรคгค ђคtเ
๏ภ๏ tкรђ
ןкt 010314
Tidak ada komentar:
Posting Komentar