MENGANTARMU PULANG
: Ayah
Tangan-tangan fajar menuntunku ke dalam kamar
meminang subuh bersama kabar duka di mulut masjid, secepat gunjing luas menyebar
sanak keluarga, sahabat dan tenda yang berdiri tegar
bergantang-gantang beras dan simpati dalam baskom tertutup selendang
menuju ranjang berduyun-duyun tangisan datang menancapkan kenang
sebagian tertunduk mengingat pesan maut yang tiba-tiba mengiang
Pada terik siang usai sembahyang, parade hitam dan bendera kuning di sisi dan belakang mengawal kurung batang
mengalamatkan jasad kepada liang
lepas isya tahlil pertama
menanti cemas dinihari yang terjaga
genap rakaat sujud berkirim doa
lapanglah di sisiNya
"AKSARA HATI"
Ono 200911
Tidak ada komentar:
Posting Komentar