Meski lirih,desahmu hinggapi telinga menyusup di sela-sela gemuruh hujan
menjamah kepekaan nyala candu kesunyian
Dari belukar jelmamu mimpi liar,menebar benih-benih rimba menyihir wajah kota
hembusanmu mengipasi lamunan;
Terbanglah fana ilusiku bersinggasana
Kau menyerupa kawan, kekasih dan juga bunda
setia mencumbui,menyusuiku tetes demi tetes nikmat dari uap pekatmu
indah berpijar bayang-bayang menari berpencar di pelukan nanar;
Seringai senyum terkapar
menjamah kepekaan nyala candu kesunyian
Dari belukar jelmamu mimpi liar,menebar benih-benih rimba menyihir wajah kota
hembusanmu mengipasi lamunan;
Terbanglah fana ilusiku bersinggasana
Kau menyerupa kawan, kekasih dan juga bunda
setia mencumbui,menyusuiku tetes demi tetes nikmat dari uap pekatmu
indah berpijar bayang-bayang menari berpencar di pelukan nanar;
Seringai senyum terkapar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar